Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n� roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk
Entri Populer
-
Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak s...
-
Emo merupakan jenis musik yang masih serumpun dengan punk. Emo sendiri banyak yang menyebutkan berasal dari kata emotion, emotional, atau ...
-
YUP, that’s my roots… kalo suka juga, ayo kita ngumpul disini yah. berbagi info + review album + share band-band yang bagus. gue mulai da...
-
Death metal Pada tahun 1990'an, underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori oleh Napalm Death dan Br...
-
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. B...
Jumat, 18 Maret 2011
Rabu, 16 Maret 2011
METAL
Death metal
Pada tahun 1990'an, underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori oleh Napalm Death dan Brutal Truth, berkembang pada 1991 menjadi Death metal Scandinavia oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates. Melodic Death metal yang berasal dari Gothenburg Swedia lalu berkembang di Finlandia dan Norwegia oleh band-band seperti Arch Enemy, Dark Tranquillity, Disessction. Kemudian ada istilah yang digunakan yaitu, Techical metal di pioniri oleh Cynic, Atheist, Meshuggah, Death. Progressive Death metal yang mungkin lebih cenderung ke visualisasi dan banyak menggunakan Tradisional pun dimaklumi, Pionirnya adalah Opeth, Pestilence, Death, Novembre dan mungkin Progressive metal oleh Dream Theater, Queensryche, dan Fates Warning.
Black metal
\Aliran ini muncul sekitar awal dan pertengahan tahun 1980-an, yang diprakarsai oleh band-band cadas seperti Venom, Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory. Pada akhir 80-an band Mayhem dan Burzum mengarah kedalam black metal gelombang kedua.\
Doom Metal dan Gothic metal
Doom Metal adalah aliran yang lebih mengutamakan penekanan lirik, dengan tempo yang dibawah rata-rata subgenre Extreme Metal lainya aliran ini terinspirasi oleh Black Sabbath era pertama, band yang termasuk aliran ini contohnya adalah Saint Vitus, Obsessed dan Candlemass. Gothic Metal adalah evolusi Doom Metal, awal genre ini adalah munculnya band-band Death/Doom dari inggris yaitu My Dying Bride, Paradise Lost, Anathema, band Gothic Metal sekarang banyak mengandalkan harmoni antara vocal pria dan wanita (kadang-kadang dengan growl).
Melodic Death Metal
Melodic Death Metal sendiri berkembang pesat di Skandinavia, khususnya Gothenburg. Band-band seperti In Flames, At The Gates, Dark Tranquillity, Arch Enemy dan Soilwork. Selain di Skandinavia Melodic Death Metal juga berkembang di regional lain sperti Children of Bodom, Kalmah dan Norther (Finlandia),The Black Dahlia Murder, Darkest Hour and Himsa (Amerika Serikat), Switchblade, Daysend,Infernal Method (Australia),Disarmonia Mundi (Italy), Blood Stain Child (Japan) and Death Scythe (Mexico)punk
Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan atau senasib dari masing-masing individu maka muncullah kelompok-kelompok sosial di dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang dibentuk oleh kelompok anak muda yang pada mulanya hanya dari beberapa orang saja kemudian mulai berkembang menjadi suatu komunitas karena mereka merasa mempunyai satu tujuan dan ideologi yang sama.
Salah satu dari kelompok tersebut yang akan kita bahas adalah kelompok “Punk”, yang terlintas dalam benak kita bagaimana kelompok tersebut yaitu dengan dandanan ‘liar’ dan rambut dicat dengan potongan ke atas dengan anting-anting. Mereka biasa berkumpul di beberapa titik keramaian pusat kota dan memiliki gaya dengan ciri khas sendiri. “Punk” hanya aliran tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya, akan kembali lagi ke masing-masing individu. Motto dari anak-anak “Punk” itu tersebut, Equality (persamaan hak) itulah yang membuat banyak remaja tertarik bergabung didalamnya. “Punk” sendiri lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik “Punk” dan adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing sehingga mereka mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup “Punk”..
“Punk” yang berkembang di Indonesia lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan. Dengan gaya hidup yang anarkis yang membuat mereka merasa mendapat kebebasan. Namun kenyataannya gaya hidup “Punk” ternyata membuat masyarakat resah dan sebagian lagi menganggap dari gaya hidup mereka yang mengarah ke barat-baratan. Sebenarnya, “Punk” juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan ”kita dapat melakukan sendiri”
Jumlah anak “Punk” di Indonesia memang tidak banyak, tapi ketika mereka turun ke jalanan, setiap mata tertarik untuk melirik gaya rambutnya yang Mohawk dengan warna-warna terang dan mencolok. Belum lagi atribut rantai yang tergantung di saku celana, sepatu boot, kaos hitam, jaket kulit penuh badge atau peniti, serta gelang berbahan kulit dan besi seperti paku yang terdapat di sekelilingnya yang menghiasi pergelangan tangannya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari busana mereka. Begitu juga dengan celana jeans super ketat yang dipadukan dengan baju lusuh, membuat image yang buruk terhadap anak “Punk” yang anti sosial.
Anak “Punk”, mereka kebanyakan di dalam masyarakat biasanya dianggap sebagai sampah masyarakat Tetapi yang sebenarnya, mereka sama dengan anak-anak lain yang ingin mencari kebebasan. Dengan gaya busana yang khas, simbol-simbol, dan tatacara hidup yang dicuri dari kelompok-kelompok kebudayaan lain yang lebih mapan, merupakan upaya membangun identitas berdasarkan simbol-simbol.
Gaya “Punk” merupakan hasil dari kebudayaan negara barat yang ternyata telah diterima dan diterapkan dalam kehidupan oleh sebagian anak-anak remaja di Indonesia, dan telah menyebabkan budaya nenek moyang terkikis dengan nilai-nilai yang negatif. Gaya hidup “Punk” mempunyai sisi negatif dari masyarakat karena tampilan anak “Punk” yang cenderung ‘menyeramkan’ seringkali dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, bikin onar, dan bertindak sesuai keinginannya sendiri mengakibatkan pandangan masyarakat akan anak “Punk” adalah perusak, karena mereka bergaya mempunyai gaya yang aneh dan seringnya berkumpul di malam hari menimbulkan dugaan bahwa mereka mungkin juga suka mabuk-mabukan, sex bebas dan pengguna narkoba.
Awalnya pembentukan komunitas “Punk” tersebut terdapat prinsip dan aturan yang dibuat dan tidak ada satu orangpun yang menjadi pemimpin karena prinsip mereka adalah kebersamaan atau persamaan hak diantara anggotanya. Dengan kata lain, “Punk” berusaha menyamakan status yang ada sehingga tidak ada yang bisa mengekang mereka. Sebenarnya anak “Punk” adalah bebas tetapi bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani bertanggung jawab secara pribadi atas apa yang telah dilakukannya. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani para “Punkers” memang sangat aneh, maka pandangan miring dari masyarakat selalu ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara “Punkers” banyak yang mempunyai kepedulian sosial yang sangat tinggi.
Komunitas anak “Punk” mempunyai aturan sendiri yang menegaskan untuk tidak terlibat tawuran, tidak saja dalam segi musikalitas saja, tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya. Dan juga komunitas anak “Punk” mempunyai landasan etika ”kita dapat melakukan sendiri”, beberapa komunitas “Punk” di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Komunitas tersebut membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian berkembang menjadi semacam toko kecil yang disebut distro. Tak hanya CD dan kaset, mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Produk yang dijual seluruhnya terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Kemudian hasil yang didapatkan dari penjualan tersebut, sebagian dipergunakan untuk membantu dalam bidang sosial, seperti membantu anak-anak panti asuhan meskipun mereka tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Komunitas “Punk” yang lain yaitu distro merupakan implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja barang bermerk luar negeri.
Salah satu dari kelompok tersebut yang akan kita bahas adalah kelompok “Punk”, yang terlintas dalam benak kita bagaimana kelompok tersebut yaitu dengan dandanan ‘liar’ dan rambut dicat dengan potongan ke atas dengan anting-anting. Mereka biasa berkumpul di beberapa titik keramaian pusat kota dan memiliki gaya dengan ciri khas sendiri. “Punk” hanya aliran tetapi jiwa dan kepribadian pengikutnya, akan kembali lagi ke masing-masing individu. Motto dari anak-anak “Punk” itu tersebut, Equality (persamaan hak) itulah yang membuat banyak remaja tertarik bergabung didalamnya. “Punk” sendiri lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik “Punk” dan adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing sehingga mereka mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup “Punk”..
“Punk” yang berkembang di Indonesia lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan. Dengan gaya hidup yang anarkis yang membuat mereka merasa mendapat kebebasan. Namun kenyataannya gaya hidup “Punk” ternyata membuat masyarakat resah dan sebagian lagi menganggap dari gaya hidup mereka yang mengarah ke barat-baratan. Sebenarnya, “Punk” juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan ”kita dapat melakukan sendiri”
Jumlah anak “Punk” di Indonesia memang tidak banyak, tapi ketika mereka turun ke jalanan, setiap mata tertarik untuk melirik gaya rambutnya yang Mohawk dengan warna-warna terang dan mencolok. Belum lagi atribut rantai yang tergantung di saku celana, sepatu boot, kaos hitam, jaket kulit penuh badge atau peniti, serta gelang berbahan kulit dan besi seperti paku yang terdapat di sekelilingnya yang menghiasi pergelangan tangannya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari busana mereka. Begitu juga dengan celana jeans super ketat yang dipadukan dengan baju lusuh, membuat image yang buruk terhadap anak “Punk” yang anti sosial.
Anak “Punk”, mereka kebanyakan di dalam masyarakat biasanya dianggap sebagai sampah masyarakat Tetapi yang sebenarnya, mereka sama dengan anak-anak lain yang ingin mencari kebebasan. Dengan gaya busana yang khas, simbol-simbol, dan tatacara hidup yang dicuri dari kelompok-kelompok kebudayaan lain yang lebih mapan, merupakan upaya membangun identitas berdasarkan simbol-simbol.
Gaya “Punk” merupakan hasil dari kebudayaan negara barat yang ternyata telah diterima dan diterapkan dalam kehidupan oleh sebagian anak-anak remaja di Indonesia, dan telah menyebabkan budaya nenek moyang terkikis dengan nilai-nilai yang negatif. Gaya hidup “Punk” mempunyai sisi negatif dari masyarakat karena tampilan anak “Punk” yang cenderung ‘menyeramkan’ seringkali dikaitkan dengan perilaku anarkis, brutal, bikin onar, dan bertindak sesuai keinginannya sendiri mengakibatkan pandangan masyarakat akan anak “Punk” adalah perusak, karena mereka bergaya mempunyai gaya yang aneh dan seringnya berkumpul di malam hari menimbulkan dugaan bahwa mereka mungkin juga suka mabuk-mabukan, sex bebas dan pengguna narkoba.
Awalnya pembentukan komunitas “Punk” tersebut terdapat prinsip dan aturan yang dibuat dan tidak ada satu orangpun yang menjadi pemimpin karena prinsip mereka adalah kebersamaan atau persamaan hak diantara anggotanya. Dengan kata lain, “Punk” berusaha menyamakan status yang ada sehingga tidak ada yang bisa mengekang mereka. Sebenarnya anak “Punk” adalah bebas tetapi bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani bertanggung jawab secara pribadi atas apa yang telah dilakukannya. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani para “Punkers” memang sangat aneh, maka pandangan miring dari masyarakat selalu ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara “Punkers” banyak yang mempunyai kepedulian sosial yang sangat tinggi.
Komunitas anak “Punk” mempunyai aturan sendiri yang menegaskan untuk tidak terlibat tawuran, tidak saja dalam segi musikalitas saja, tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya. Dan juga komunitas anak “Punk” mempunyai landasan etika ”kita dapat melakukan sendiri”, beberapa komunitas “Punk” di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Komunitas tersebut membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian berkembang menjadi semacam toko kecil yang disebut distro. Tak hanya CD dan kaset, mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Produk yang dijual seluruhnya terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Kemudian hasil yang didapatkan dari penjualan tersebut, sebagian dipergunakan untuk membantu dalam bidang sosial, seperti membantu anak-anak panti asuhan meskipun mereka tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Komunitas “Punk” yang lain yaitu distro merupakan implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja barang bermerk luar negeri.
Selasa, 15 Maret 2011
EMO PUNK
Emo merupakan jenis musik yang masih serumpun dengan punk. Emo sendiri banyak yang menyebutkan berasal dari kata emotion, emotional, atau emotive.
Selain Story of The Year, band-band asing lainnya yang termasuk kategori beraliran emo yaitu Dashboard Confessional, Finch, The Used, Rufio, Thrice, Silverstein, Brand New, Early November, Good Charlotte, Funeral For A Friend, Matchbox Romance, All American Reject, Ataris, dll. Beberapa dari band tersebut ada yang tidak mau menyebutkan diri mereka sebagai band beraliran emo, mereka lebih suka menyebutkan mereka hanya memainkan musik punk rock dengan sedikit sentuhan pop.
Emo identik dengan musik yang berlirik puitis, melankolis, berarti dalam, mengandung banyak kemarahan dan kesedihan tentang kematian, keinginan untuk bunuh diri, ditinggal kekasih, hidup yang susah atau tentang keluarga yang broken home. Lirik-lirik tadi biasanya disuarakan dengan teriakan yang keras, yang menggambarkan kesedihan mereka.
Band-band emo banyak menggunakan suara-suara gitar yang kompleks dalam lagu mereka, namun tidak jarang yang hanya menggunakan gitar akustik saja. Dibanding musik punk, musik emo seringkali lebih soft dan lambat, atau musik emo mirip dengan musik pop-punk namun sedikit lebih rumit. Ciri khas dari aliran ini yaitu teriakan atau growl yang keras dari vokalisnya untuk lebih mendapatkan soul emosional dari lagu yang mereka bawakan.
Ada juga yang menyebutkan emo kepanjangan dari emocore. Tapi emocore sendiri sebenarnya bisa dikatakan aliran yang berbeda dengan emo. Emocore merupakan campuran antara emopunk dan hardcore. Mungkin bisa disebut juga musik hardcore dengan lirik yang emosional. A Static Lulaby, Underoath, serta Saosin adalah sedikit dari banyak band yang beraliran emocore.
Dari segi musikalitas, sulit dibedakan antara musik emo dengan emocore. Bahkan jika didengar secara selintas, nyaris nggak ada beda. Jadi agak rancu juga menyebutkan perbedaan emo dengan emocore. Membedakan antara musik emo dengan punk rock juga cukup sulit, akibatnya orang seringkali menjadi bingung untuk membedakan antara emo, punk, dan hardcore. Hal ini dipersulit dengan kebiasaan beberapa band yang nggak hanya memainkan satu jenis musik saja, namun mereka sudah teranjur terikat dengan image suatu jenis musik yang biasa mereka mainkan. Maka bila band tersebut memainkan jenis musik yang berbeda maka tidak jarang orang menjadi bingung dan menganggap jenis musik yang mereka mainkan itu sama. Padahal, sah-sah saja kan bila satu band ingin berganti aliran.
Untuk ukuran lokal, yang banyak memainkan jenis musik emo ini adalah band-band indie, tapi ada beberapa band yang udah masuk major label yang musiknya kental dengan corak emo. Di Bandung, band atau grup musik yang mempunyai aliran dekat dengan emo contohnya adalah Bugskin Bugle, Alone At Last, juga Disconnected.
Emo saat ini sudah menjadi gaya hidup. Gaya anak-anak emo di Amerika disebut emo fag. Di Indonesia sendiri banyak anak muda yang meniru style band-band asing yang beraliran emo, mulai dari dandanan, gaya berpakaian, atau tingkah laku. Gaya anak emo merupakan campuran antara gothic, punk dan genre musik lainnya. Berpakaian ala punk, atau memakai kaos yang bertuliskan nama band, piercing, rambut spiffy dengan mata bermaskara, dan memakai eye liner hitam yang tebal. Untuk aksesori banyak juga yang memakai kacamata yang berframe plastik hitam.
Selain Story of The Year, band-band asing lainnya yang termasuk kategori beraliran emo yaitu Dashboard Confessional, Finch, The Used, Rufio, Thrice, Silverstein, Brand New, Early November, Good Charlotte, Funeral For A Friend, Matchbox Romance, All American Reject, Ataris, dll. Beberapa dari band tersebut ada yang tidak mau menyebutkan diri mereka sebagai band beraliran emo, mereka lebih suka menyebutkan mereka hanya memainkan musik punk rock dengan sedikit sentuhan pop.
Emo identik dengan musik yang berlirik puitis, melankolis, berarti dalam, mengandung banyak kemarahan dan kesedihan tentang kematian, keinginan untuk bunuh diri, ditinggal kekasih, hidup yang susah atau tentang keluarga yang broken home. Lirik-lirik tadi biasanya disuarakan dengan teriakan yang keras, yang menggambarkan kesedihan mereka.
Band-band emo banyak menggunakan suara-suara gitar yang kompleks dalam lagu mereka, namun tidak jarang yang hanya menggunakan gitar akustik saja. Dibanding musik punk, musik emo seringkali lebih soft dan lambat, atau musik emo mirip dengan musik pop-punk namun sedikit lebih rumit. Ciri khas dari aliran ini yaitu teriakan atau growl yang keras dari vokalisnya untuk lebih mendapatkan soul emosional dari lagu yang mereka bawakan.
Ada juga yang menyebutkan emo kepanjangan dari emocore. Tapi emocore sendiri sebenarnya bisa dikatakan aliran yang berbeda dengan emo. Emocore merupakan campuran antara emopunk dan hardcore. Mungkin bisa disebut juga musik hardcore dengan lirik yang emosional. A Static Lulaby, Underoath, serta Saosin adalah sedikit dari banyak band yang beraliran emocore.
Dari segi musikalitas, sulit dibedakan antara musik emo dengan emocore. Bahkan jika didengar secara selintas, nyaris nggak ada beda. Jadi agak rancu juga menyebutkan perbedaan emo dengan emocore. Membedakan antara musik emo dengan punk rock juga cukup sulit, akibatnya orang seringkali menjadi bingung untuk membedakan antara emo, punk, dan hardcore. Hal ini dipersulit dengan kebiasaan beberapa band yang nggak hanya memainkan satu jenis musik saja, namun mereka sudah teranjur terikat dengan image suatu jenis musik yang biasa mereka mainkan. Maka bila band tersebut memainkan jenis musik yang berbeda maka tidak jarang orang menjadi bingung dan menganggap jenis musik yang mereka mainkan itu sama. Padahal, sah-sah saja kan bila satu band ingin berganti aliran.
Untuk ukuran lokal, yang banyak memainkan jenis musik emo ini adalah band-band indie, tapi ada beberapa band yang udah masuk major label yang musiknya kental dengan corak emo. Di Bandung, band atau grup musik yang mempunyai aliran dekat dengan emo contohnya adalah Bugskin Bugle, Alone At Last, juga Disconnected.
Emo saat ini sudah menjadi gaya hidup. Gaya anak-anak emo di Amerika disebut emo fag. Di Indonesia sendiri banyak anak muda yang meniru style band-band asing yang beraliran emo, mulai dari dandanan, gaya berpakaian, atau tingkah laku. Gaya anak emo merupakan campuran antara gothic, punk dan genre musik lainnya. Berpakaian ala punk, atau memakai kaos yang bertuliskan nama band, piercing, rambut spiffy dengan mata bermaskara, dan memakai eye liner hitam yang tebal. Untuk aksesori banyak juga yang memakai kacamata yang berframe plastik hitam.
Senin, 14 Maret 2011
EMO-SCREAAMO-MATH METAL
YUP, that’s my roots…
kalo suka juga, ayo kita ngumpul disini yah.
berbagi info + review album + share band-band yang bagus.
gue mulai dari yang gue suka abis…
UNDEROATH - NORMA JEAN - Dillinger Escape Plan - DASHBOARD CONFESSIONAL
masih banyak sih…tapi gak mungkin disebutin semuanya…
sedikit hasil diskusi dari postingan sesepuh/dedengkot emo yg gue coba rangkum:
emo : adalah sebuah genre yg udah jauh lama berdiri sebelum The Used/MCR beken di negara kita.
dan jauh sekali dari sebutan rock cengeng yang sekarang dikenal orang.
salah satu alasan kenapa emo banyak di-dish orang kemungkinan ialah karena
gaya pakaiannya yg sekarang lagi mendunia. Padahal itu hanyalah fashion.
bukan arti emo sesunguhnya.
emo sebenernya aliran musik yg dimainkan dengan menggunakan
segala curahan dr sang pembawa lagu tersebut. alhasil banyak dr band2 tersebut kadang
di bilang cengeng, padahal sebenar nya tidak,itu cuma cara mereka mengexpresikan EMOsi mereka,
di dalam genre emo itu masih banyak terdapat aliran2 yg memiliki karakteristik yg berbeda2."
biasanya sih emo di sini (indo) identik dgn polem alias poni lempar..
abg2nya berlomba2 manjang2in poni.. sampe2 alay alay kampung pun ikut"an bergaya "emo"
sok2an dengerin alexisonfire,alesana,story of the year dll..
padahal sih ga ngerti tuh apa yg di dengerin… ikut dengerin biar dibilang gaul..
dan biasanya kan band2 emo tuh kbnyakan indie,jarag yg mainstream..
trus kalo poser biasanya kalo jalan ke tempat publik gitu,mall misalnya suka seragam pake bajunya…
yg satu item,item semua…
dan poser bergaya emo cuma sebatas pnampilannya doang emo
nah,kalo real emo,gayanya juga ga terlalu mencolok bgt kaya poser2 gitu..
biasa aja sih menurut gw.. cuma,biasanya mereka tuh ga suka ngumpul2 di mall2 gtu kayak poser2..
mereka biasanya suka menyendiri gtu… soalnya emo itu kan dalam arti kasarnya adalah kaum2
terbuang/dikucilkan gtu kan… makanya jrg keliatan real emo kids di tempat2 publik..
dan ga semua org itu poser ya… poser itu cuma org yg bikin rusak emo aja.."
-quote by: dellorous-
"semuanya sih asalnya dr rock tapi kan lama2 terpecah ke bermacam subgenre,
subgenre itu penjelasan rock dengan stylenya yang seperti apa, perpaduan rock dengan apa atau
bagaimana cara memainkan rocknya… lebih kencang, pelan, ketukan drumnya, memainkan gitarnya, dll,
untuk mempermudah orang mengingat rock dengan style yang berbeda dibikin lah sub genre
scontohnya punk itu rock dengan beat lebih cepat, durasi lagu lebih pendek, chordnya lebih sederhana,
liriknya biasanya bertema politik atau nihilisme. *ini ada pertanyaan ttg aerosmith, dll yang OOT,tapi berguna*
nah yang lo sebutin diatas dimulai aerosmith, mr big, guns n roses, black sabbath mereka bergenre hard rock.
hard rock adalah variasi dari rock n roll tapi menggunakan distorsi lebih banyak pada gitar,
drum maupun bass dan dicampur dengan psychadelic rock dan blues rock
*sama,ini juga pertanyaan ttg nu metal*
korn beda lagi… bergenre nu metal/alt metal, alt metal sendiri adalah gabungan heavy metal
dengan unsur musik yang berbeda dr kebanyakan heavy metal yaitu mencampur unsur variasi heavy metal,
funk, hip hop dan unsur musik lain nah nu metal adalah gabungan grunge dan alternative metal
dan band2 yang lo sebutin di genre hardcore gak ada yang masuk hardcore, slipknot, mudvayne,
masuknya ke genre yang sama dengan korn, kecuali static x masuknya industrial metal dan sepultura
ke thrash metal, kalo hardcore penjelasan gampangnya itu versi lebih energik, lebih berat dan
lebih cepat dari punk rock, band yang termasuk hardcore itu Gorilla Biscuit, Earth Crisis, Snapcase,
Minor Threat dll liriknya biasanya bertema perang, kapitalisme, pemerintahan dan topik2 berat lainnya
Alternative rock itu banyak sub genrenya juga sih, dari Indie Pop, Indie Rock, Grunge, Britpop, dll..
yah masuk sih band2 yang lo sebutin ke sub genre dr alternative rock kecuali FOB masih ada unsur
emo & pop punk, pada awalnya alternative rock asalnya gabungan musik rock dengan campuran musik bermacam2 variasi dan pada saat itu (th 80an) gak diterima masuk di jalur mainstream yang masih dipenuhi dengan band2 hard rock, thrash metal, heavy metal untuk musik kerasnya
terakhir emo adalah versi lembutnya hardcore dan ada perpaduan indie rock, emo sendiri skrg
banyak sub genrenya (emo rock, alt country emo, progressive emo, emo indie rock, screamo, dll)
yg lo sebutin kebanyakan band screamo, perbedaan paling mudah emo biasa dengan screamo
yah screamo lebih banyak berteriak (scream), dan 30 Seconds to Mars…masuknya ke
alternative rock gak ada emo2nya…cmiiw"
-quote by xMigrain Boyx-
"emo skarang udah me-luas bgt,
seperti punk skarang ini… karena udah banyak ke campur dengan macem2 aliran.
ada punk-rock,pop-punk,rockabilly-punk,surf-punk dll… tergantung unsur2 di dalem nya… yah kalo mau emo yg original,
ya emo2 seperti band2 tahun 90an kaya mineral,sunny day real estate,the promise ring,cursive,braid
dan the appleseed cast itu pun masih ada yg tercampur dengan post-hardcore…
kalo band2 tsb dibilang emo yah gak salah juga… smua ter-influence dan gak menutup kemungkinan
band2 tsb mengandung unsur2 dr band2 influence mereka…
jadi jelasinnya gini… yellowcard itu pop-punk tp ada unsur emo nya, dan AAR itu power-pop
tp msh ada unsur emo nya, sedangkan young and restless itu post-punk tp ada unsur post-hardcore nya…
gitu kalo orang bijak menjelaskan suatu genre… gak yg ini emo doang or punk doang or metal
doang cos smua terinfluence dr berbagai macam genre…"
-quote by: clapclapclap-
pada akhirnya: kita-kita disini suka banget ama musik, dan kita sendiri multi-genre.
tapi yg diomongin di thread ini segala sesuatu yg berbau emo atau lebih tepatnya memiliki citarasa emo.
dari yg lawas. supaya kita tetep ngehargain para sesepuh emo disana, sampe emo pop masa kini.
dan juga screamo yang sekarang lagi nge-trend banget…misal;band baru dari personil2 emo gaek
yang band lamanya bubar,walaupun udah beda genre; Glassjaw-> Head Automatica boleh2 aja dibahas.
Math Metal dimasukkan karena biasanya mereka tergabung dalam gigs/scene yg sama/lingkup pergaulan/
bahkan records yg sama…dan karena biasanya anak metal sendiri belum terlalu explore utk genre yg ini.
biasanya genre ini lebih masuk ke komunitas emo/screamo.
kalo suka juga, ayo kita ngumpul disini yah.
berbagi info + review album + share band-band yang bagus.
gue mulai dari yang gue suka abis…
UNDEROATH - NORMA JEAN - Dillinger Escape Plan - DASHBOARD CONFESSIONAL
masih banyak sih…tapi gak mungkin disebutin semuanya…
sedikit hasil diskusi dari postingan sesepuh/dedengkot emo yg gue coba rangkum:
emo : adalah sebuah genre yg udah jauh lama berdiri sebelum The Used/MCR beken di negara kita.
dan jauh sekali dari sebutan rock cengeng yang sekarang dikenal orang.
salah satu alasan kenapa emo banyak di-dish orang kemungkinan ialah karena
gaya pakaiannya yg sekarang lagi mendunia. Padahal itu hanyalah fashion.
bukan arti emo sesunguhnya.
emo sebenernya aliran musik yg dimainkan dengan menggunakan
segala curahan dr sang pembawa lagu tersebut. alhasil banyak dr band2 tersebut kadang
di bilang cengeng, padahal sebenar nya tidak,itu cuma cara mereka mengexpresikan EMOsi mereka,
di dalam genre emo itu masih banyak terdapat aliran2 yg memiliki karakteristik yg berbeda2."
biasanya sih emo di sini (indo) identik dgn polem alias poni lempar..
abg2nya berlomba2 manjang2in poni.. sampe2 alay alay kampung pun ikut"an bergaya "emo"
sok2an dengerin alexisonfire,alesana,story of the year dll..
padahal sih ga ngerti tuh apa yg di dengerin… ikut dengerin biar dibilang gaul..
dan biasanya kan band2 emo tuh kbnyakan indie,jarag yg mainstream..
trus kalo poser biasanya kalo jalan ke tempat publik gitu,mall misalnya suka seragam pake bajunya…
yg satu item,item semua…
dan poser bergaya emo cuma sebatas pnampilannya doang emo
nah,kalo real emo,gayanya juga ga terlalu mencolok bgt kaya poser2 gitu..
biasa aja sih menurut gw.. cuma,biasanya mereka tuh ga suka ngumpul2 di mall2 gtu kayak poser2..
mereka biasanya suka menyendiri gtu… soalnya emo itu kan dalam arti kasarnya adalah kaum2
terbuang/dikucilkan gtu kan… makanya jrg keliatan real emo kids di tempat2 publik..
dan ga semua org itu poser ya… poser itu cuma org yg bikin rusak emo aja.."
-quote by: dellorous-
"semuanya sih asalnya dr rock tapi kan lama2 terpecah ke bermacam subgenre,
subgenre itu penjelasan rock dengan stylenya yang seperti apa, perpaduan rock dengan apa atau
bagaimana cara memainkan rocknya… lebih kencang, pelan, ketukan drumnya, memainkan gitarnya, dll,
untuk mempermudah orang mengingat rock dengan style yang berbeda dibikin lah sub genre
scontohnya punk itu rock dengan beat lebih cepat, durasi lagu lebih pendek, chordnya lebih sederhana,
liriknya biasanya bertema politik atau nihilisme. *ini ada pertanyaan ttg aerosmith, dll yang OOT,tapi berguna*
nah yang lo sebutin diatas dimulai aerosmith, mr big, guns n roses, black sabbath mereka bergenre hard rock.
hard rock adalah variasi dari rock n roll tapi menggunakan distorsi lebih banyak pada gitar,
drum maupun bass dan dicampur dengan psychadelic rock dan blues rock
*sama,ini juga pertanyaan ttg nu metal*
korn beda lagi… bergenre nu metal/alt metal, alt metal sendiri adalah gabungan heavy metal
dengan unsur musik yang berbeda dr kebanyakan heavy metal yaitu mencampur unsur variasi heavy metal,
funk, hip hop dan unsur musik lain nah nu metal adalah gabungan grunge dan alternative metal
dan band2 yang lo sebutin di genre hardcore gak ada yang masuk hardcore, slipknot, mudvayne,
masuknya ke genre yang sama dengan korn, kecuali static x masuknya industrial metal dan sepultura
ke thrash metal, kalo hardcore penjelasan gampangnya itu versi lebih energik, lebih berat dan
lebih cepat dari punk rock, band yang termasuk hardcore itu Gorilla Biscuit, Earth Crisis, Snapcase,
Minor Threat dll liriknya biasanya bertema perang, kapitalisme, pemerintahan dan topik2 berat lainnya
Alternative rock itu banyak sub genrenya juga sih, dari Indie Pop, Indie Rock, Grunge, Britpop, dll..
yah masuk sih band2 yang lo sebutin ke sub genre dr alternative rock kecuali FOB masih ada unsur
emo & pop punk, pada awalnya alternative rock asalnya gabungan musik rock dengan campuran musik bermacam2 variasi dan pada saat itu (th 80an) gak diterima masuk di jalur mainstream yang masih dipenuhi dengan band2 hard rock, thrash metal, heavy metal untuk musik kerasnya
terakhir emo adalah versi lembutnya hardcore dan ada perpaduan indie rock, emo sendiri skrg
banyak sub genrenya (emo rock, alt country emo, progressive emo, emo indie rock, screamo, dll)
yg lo sebutin kebanyakan band screamo, perbedaan paling mudah emo biasa dengan screamo
yah screamo lebih banyak berteriak (scream), dan 30 Seconds to Mars…masuknya ke
alternative rock gak ada emo2nya…cmiiw"
-quote by xMigrain Boyx-
"emo skarang udah me-luas bgt,
seperti punk skarang ini… karena udah banyak ke campur dengan macem2 aliran.
ada punk-rock,pop-punk,rockabilly-punk,surf-punk dll… tergantung unsur2 di dalem nya… yah kalo mau emo yg original,
ya emo2 seperti band2 tahun 90an kaya mineral,sunny day real estate,the promise ring,cursive,braid
dan the appleseed cast itu pun masih ada yg tercampur dengan post-hardcore…
kalo band2 tsb dibilang emo yah gak salah juga… smua ter-influence dan gak menutup kemungkinan
band2 tsb mengandung unsur2 dr band2 influence mereka…
jadi jelasinnya gini… yellowcard itu pop-punk tp ada unsur emo nya, dan AAR itu power-pop
tp msh ada unsur emo nya, sedangkan young and restless itu post-punk tp ada unsur post-hardcore nya…
gitu kalo orang bijak menjelaskan suatu genre… gak yg ini emo doang or punk doang or metal
doang cos smua terinfluence dr berbagai macam genre…"
-quote by: clapclapclap-
pada akhirnya: kita-kita disini suka banget ama musik, dan kita sendiri multi-genre.
tapi yg diomongin di thread ini segala sesuatu yg berbau emo atau lebih tepatnya memiliki citarasa emo.
dari yg lawas. supaya kita tetep ngehargain para sesepuh emo disana, sampe emo pop masa kini.
dan juga screamo yang sekarang lagi nge-trend banget…misal;band baru dari personil2 emo gaek
yang band lamanya bubar,walaupun udah beda genre; Glassjaw-> Head Automatica boleh2 aja dibahas.
Math Metal dimasukkan karena biasanya mereka tergabung dalam gigs/scene yg sama/lingkup pergaulan/
bahkan records yg sama…dan karena biasanya anak metal sendiri belum terlalu explore utk genre yg ini.
biasanya genre ini lebih masuk ke komunitas emo/screamo.
Langganan:
Postingan (Atom)